Di era yang semua serba cepat, banyak orang yang lebih suka melakukan pembayaran digital karena simpel dan efisien. Sehingga hal ini memaksa UMKM turut beralih ke sistem pembayaran digital agar bisnis tetap berjalan lancar. Sayangnya dengan begitu banyaknya aplikasi pembayaran, tentu akan membuat pemilik usaha bingung dalam memilih pembayaran digital untuk UMKM.
Apalagi dengan maraknya kasus cyber crime yang menjual data pengguna. Keadaan cyber yang kacau ini pasti membuatmu khawatir untuk bertransaksi secara digital. Namun, alih-alih menghindarinya, lebih baik kamu hati-hati dalam memilih pembayaran digital. Pasalnya digital payment sangat bermanfaat untuk menunjang kemajuan UMKM di era yang serba sat-set ini.
Mengapa UMKM harus menggunakan pembayaran digital?
Alasan utama UMKM harus go digital tentu saja karena era transaksi telah berubah. Sekarang ini banyak kawula muda yang lebih suka bertransaksi digital. Sehingga mereka sangat jarang memegang uang dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, UMKM perlu pembayaran digital agar bisa melayani atau mereka akan kabur ke swalayan dan e-commerce.
Tak hanya itu, dengan sistem pembayaran digital, pelaku UMKM dapat menghindari diri dari tindak penipuan uang palsu. Peredaran uang palsu masih menjadi momok yang menakutkan untuk pekerja di bagian kasir. Pasalnya ada beberapa uang palsu yang sulit dideteksi bila tak menggunakan lampu ultraviolet. Namun, tak semua UMKM memiliki alat tersebut.
Oleh karena itu, penggunaan sistem pembayaran digital bisa menghindarkan transaksi merugikan seperti ini. Meskipun demikian, bukan berarti menggunakan pembayaran digital akan aman sentosa dari tindak kriminal. Kamu juga harus tetap hati-hati dalam memilih sistem pembayaran digital untuk UMKM.
Baca Juga: 5 Tips Ampuh untuk Mengatasi Rasa Takut Gagal
5 Tips memilih pembayaran digital yang cocok untuk UMKM
Apa sih, yang harus diperhatikan saat ingin memilih pembayaran digital? Sebenarnya ada banyak hal yang perlu kamu perhatikan agar bisa menemukan pembayaran digital yang dapat menunjang UMKM. Namun, setidaknya kamu harus memperhatikan lima hal berikut sebelum memilih pembayaran digital untuk UMKM.
1. Memperhatikan keamanan dari sistem pembayaran digital
Keamanan sebuah aplikasi tentu harus menjadi perhatian utama, terlebih bila ini menyangkut masalah aplikasi keuangan. Oleh karena itu, sebaiknya kamu memilih aplikasi pembayaran digital yang punya tingkat keamanan tinggi. Melansir dari The Economic Times, setidaknya digital payment harus punya prosedur autentikasi.
Sistem ini mengacu pada ID dan kata sandi yang kamu buat di aplikasi tersebut lalu ditambah dengan pemberian PIN dan OTP. Di mana biasanya nomor OTP akan dikirim melalui SMS atau email yang kamu masukkan saat mendaftar di aplikasi pembayaran digital.
Selain OTP, sekarang ini juga banyak sistem pembayaran digital yang telah menggunakan metode scan sidik jari untuk proses verifikasi. Sehingga semakin mempermudah dan menjamin keamanan pengguna dari cyber crime yang bisa menjarah data dan uang kamu.
Namun, meski sudah memiliki tingkat keamanan ini, kamu juga tak boleh sembrono dengan memberitahukan kode OTP ke orang lain. Bahkan jangan bagikan kode OTP ke orang yang bekerja pada aplikasi pembayaran digital tersebut. Ini demi menghindari tindakan pencurian yang bisa merugikan diri kamu sendiri.
Sebaiknya pastikan juga jika aplikasi pembayaran digital telah terdaftar di BI (Bank Indonesia). Bila terdaftar, berarti aplikasi tersebut telah resmi diakui oleh bank sentral yang mengatur sistem pengelolaan uang di Indonesia. Sehingga terjamin keamanannya. Sebab, agar bisa diakui Bank Indonesia tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh aplikasi tersebut.
2. Memilih aplikasi yang terhubung dengan banyak sistem pembayaran
Selain keamanan dari sebuah sistem pembayaran digital, kamu juga perlu memperhatikan mengenai seberapa banyak aplikasi tersebut terhubung dengan sistem pembayaran lain. Pasalnya ini akan mempermudah pelanggan dalam proses transaksi di tempat kamu. Misalnya saja seperti SooltanPay yang telah terintegrasi dengan berbagai e-wallet serta semua m-banking dari bank di Indonesia.
Bayangkan saja jika pembayaran digital yang kamu pilih tidak terintegrasi dengan beragam e-wallet dan m-banking. Hal ini pasti akan menyusahkan pelanggan. Sebab, sebelum membayar produk dari UMKM milikmu, mereka perlu mengunduh aplikasi pembayaran yang sama. Bila penyimpanan pada gawainya penuh, tentu harus menghapus beberapa aplikasi terlebih dulu.
Pada akhirnya mereka akan trauma untuk belanja di tempat usahamu, karena bukannya lebih cepat malah merepotkan. Namun, dengan banyaknya sistem pembayaran digital yang terhubung, maka membuat proses pembayaran lebih mudah dan cepat. Pelanggan pun akan merasa senang berbelanja sehingga besar kemungkinannya untuk mereka kembali.
3. Aplikasi pembayaran harus punya fitur sederhana dengan pencatatan yang real-time
Apakah kamu mau menggunakan aplikasi pembayaran yang rumit? Tentunya tidak. Oleh karena itu, kamu perlu memperhatikan fitur yang ada pada aplikasi tersebut apakah mudah untuk kamu gunakan atau malah lebih sulit. Apabila kamu sudah belajar seminggu menggunakan fiturnya dan masih tak bisa, sebaiknya kamu tak melanjutkannya.
Carilah aplikasi yang bisa kamu gunakan, sehingga akan membantu pekerjaan dalam menjalankan UMKM. Bukannya malah membuat kamu pusing. Alangkah lebih baiknya jika di dalam aplikasi tersebut terdapat fitur riwayat yang mencatat informasi transaksi secara real-time. Sehingga akan memudahkanmu dalam proses penyusunan laporan keuangan.
4. Memilih pembayaran digital yang telah terintegrasi dengan QRIS
Apa kamu sudah mengenal QRIS? Kalau kode QR pasti kamu sudah tahu, ‘kan? Nah, QRIS merupakan singkatan dari Quick Response Code Standart Indonesia. Dengan kata lain ini adalah kode QR yang dibuat untuk standar pembayaran digital di Indonesia yang disahkan oleh BI.
Oleh karena itu, ketika memilih pembayaran digital untuk UMKM, kamu harus memastikan jika aplikasi tersebut telah terintegrasi dengan QRIS. Sebab, kode metrik ini telah menjadi standar pembayaran yang wajib digunakan oleh penyelenggara jasa pembayaran berbasis QR. Apabila aplikasi pembayaran digital menggunakan QR yang bukan QRIS, kamu perlu hati-hati.
Selain itu, menggunakan QRIS juga memiliki beberapa manfaat, terutama untuk kamu pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Pasalnya QRIS akan membuat transaksi lebih cepat. Hal ini karena pelanggan tinggal scan kode QRIS melalui e-wallet dan m-banking yang mereka punya. Terlebih QRIS telah digunakan lebih dari 38 layanan pembayaran digital di Indonesia.
Keamanan dari proses transaksi digital pun bisa terjamin jika kamu menggunakan QRIS. Sebab, selain produk dari Bank Indonesia, ketika bertransaksi digital, semuanya akan tercatat dengan rinci di dalam aplikasi tempat kamu mendaftar QRIS.
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Rasa Malas agar Lebih Produktif Menulis
5. Dapat menarik saldo pendapatan secara cepat
Hal lain yang perlu menjadi perhatian ketika memilih alat pembayaran digital untuk UMKM ialah proses penarikan saldo harus cepat. Pasalnya ada beberapa aplikasi yang membutuhkan proses penarikan hingga 5 hari lebih. Hal ini tentu bisa menjadi masalah jika kamu tengah butuh uang untuk modal lagi.
Sebab, kamu harus menunggu beberapa hari agar modal tersebut cair. Sehingga bisa menghambat proses perputaran uang di dalam usahamu. Oleh karena itu, ketika memilih pembayaran digital juga perlu memperhatikan hal kecil seperti ini. Meskipun tampak sepele, bisa berakibat fatal pada UMKM yang kamu jalankan.
Begitulah tips memilih pembayaran digital untuk UMKM yang aman agar bisnis lancar. Sebenarnya kamu tak perlu khawatir tentang cyber crime jika menggunakan aplikasi yang telah terintegrasi QRIS seperti SooltanPay. Sebab, sudah dapat dipastikan keamanannya. Yuk, ikut go digital dan rasakan nikmatnya bertransaksi sat-set tanpa perlu memikirkan uang kembalian!
Referensi:
Nagi, Taruna. 26 Desember 2016. How to pick the payment method for digital transactions. Diakses pada 2 Oktober 2022 dari Economic Times.